Masalah Lahan Hambat Investasi di HST
Baca Juga
- Kebakaran Diduga Disebabkan Genset Bermasalah
- Api Berkobar di Jalan Ulama
- Berlahan Basah, Ber-IPM Rendah?
- Tipu Dua Tetangga dengan Investasi Bodong
- Hendra Tersungkur di Pinggir Jalan Ulama
- Peneliti Manca Negara Teliti Potensi Lahan Basah Kalsel
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI -
Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ('KPPT) Hulu Sungai Tengah
Muhammad Yani mengakui, banyak investor yang berminat investasi di HST,
khususnya di bidang perkebunan. Namun selalu terkendala masalah luasan
lahan.
"Kebanyakan
mereka meminta 5.000 hektar. Sedangkan kita cuma bisa memenuhi 1.000
hektar,"katanya kepada BPost Online, Jumat (30/11/2012).
Menurut Yani,
saat ini para investor lebih melirik perkebunan karet, jagung dan
singkong. "Untuk jagung dan singkong, mereka dari perusahaan yang
mengolah makanan kemasan. Seperti dari indofood,"jelasnya.
Pemkab
HST, jelas dia membuka peluang seluas-luasnya untuk para investor yang
berniat investasi di daerah, dengan memberikan pelayanan perizinan yang
cepat dan satu pintu di kantor KPPT. Selain itu, pihaknya juga siap jika
diberikan kewenangan penuh mengelola perizinan tersebut.
Diakui, saat
ini, untuk bidang tertentu seperti pertambangan teknisnya masih
diserahkan ke dinas terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PEDOMAN SEBELUM KOMENTAR
Kami sangat senang atas semua tanggapan anda terhadap artikel yang kami muat bangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, segera laporkan ke Admin kami.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar